Malam Terakhir
Lirik Lagu Dangdut - Artist: Rhoma Irama
A G
Malam ini malam terakhir bagi kita
F G Am
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Am G
Esok aku akan pergi lama kembali
F G Am
Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Int: Am G (8x)
Am G
Esok aku akan pergi lama kembali
F G Am
Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Am G
Aku akan sabar menanti kembali
F G Am
Selamat jalan dan sampai jumpa lagi
Am
Esok kita akan berpisah
G
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Am
Esok kita akan berpisah
G
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Am F
Semakin lama kita berpisah
G Am
Semakin mesra untuk berjumpa
Am G
Malam ini malam terakhir bagi kita
F G Am
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Am G
Kita akan berjumpa di saat bahagia
F G Am
Di saat malam pesta perkawinan kita
Int: Em... F... (2x)
Am G Am
Am Em
Mengapa... mengapa hatiku berdebar-debar
F
Seakan-akan ku ragu
G Am
Untuk merelakan kepergianmu kasih
Int: Am G Am
Am Em
Mengapa... mengapa hatiku berkata-kata
10/25/2008
Gelandangan
by Rhoma Irama ( 2500 views)
[ print lyric | tell a friend ]
Intro: D# G# A# D#
D# Cm
Kering sudah rasa air mataku
Gm A# D#
Terlalu banyak sudah yang tertumpah
Cm
Menangis meratap buruk nasibku
G# A Dm
Nasib buruk seorang tunawisma
Gm Cm
Langit sebagai atap rumahku
Gm Cm
Dan bumi sebagai lantainya
G# A#
Hidupku menyusuri jalan
G# A# D#
Sisa orang yang aku makan
Gm Cm
Langit sebagai atap rumahku
Gm Cm
Dan bumi sebagai lantainya
G# A#
Hidupku menyusuri jalan
G# A# D#
Sisa orang yang aku makan
Cm
Jembatan menjadi tempat perlindungan
G# A# D#
Dan terik matahari dan hujan
Cm
Begitulah hidup yang aku jalani
G# A# D#
Entah sampai kapan begini
Int: D# G# A# D# (2x)
A# D#
by Rhoma Irama ( 2500 views)
[ print lyric | tell a friend ]
Intro: D# G# A# D#
D# Cm
Kering sudah rasa air mataku
Gm A# D#
Terlalu banyak sudah yang tertumpah
Cm
Menangis meratap buruk nasibku
G# A Dm
Nasib buruk seorang tunawisma
Gm Cm
Langit sebagai atap rumahku
Gm Cm
Dan bumi sebagai lantainya
G# A#
Hidupku menyusuri jalan
G# A# D#
Sisa orang yang aku makan
Gm Cm
Langit sebagai atap rumahku
Gm Cm
Dan bumi sebagai lantainya
G# A#
Hidupku menyusuri jalan
G# A# D#
Sisa orang yang aku makan
Cm
Jembatan menjadi tempat perlindungan
G# A# D#
Dan terik matahari dan hujan
Cm
Begitulah hidup yang aku jalani
G# A# D#
Entah sampai kapan begini
Int: D# G# A# D# (2x)
A# D#
Darah Muda
Rhoma Irama
Cipt. Rhoma Irama
Album: Haram ‘90
Alur: 1-2-3-2-3
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli
Darah muda
Biasanya para remaja
Berpikirnya sekali saja
Tanpa menghiraukan akibatnya
Wahai kawan para remaja
Berpikirlah dalam melangkah
Agar tidak menyesal akhirnya
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Darah muda
Rhoma Irama
Cipt. Rhoma Irama
Album: Haram ‘90
Alur: 1-2-3-2-3
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli
Darah muda
Biasanya para remaja
Berpikirnya sekali saja
Tanpa menghiraukan akibatnya
Wahai kawan para remaja
Berpikirlah dalam melangkah
Agar tidak menyesal akhirnya
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Darah muda
Gelandangan
Rhoma Irama
Cipt. Rhoma Irama
Album: Haram ‘90
Alur: 1-2-3-1-2-3-4
Kering sudah rasanya air mataku
Terlalu banyak sudah yang tertumpah
Menangis meratapi buruk nasibku
Nasib buruk seorang tunawisma
Langit sebagai atap rumahku
Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan
Langit sebagai atap rumahku
Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan
Jembatan menjadi tempat perlindungan
Dari terik matahari dan hujan
Begitulah nasib yang aku alami
Entah sampai kapan hidup begini
Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm hm-hm-hm
Rhoma Irama
Cipt. Rhoma Irama
Album: Haram ‘90
Alur: 1-2-3-1-2-3-4
Kering sudah rasanya air mataku
Terlalu banyak sudah yang tertumpah
Menangis meratapi buruk nasibku
Nasib buruk seorang tunawisma
Langit sebagai atap rumahku
Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan
Langit sebagai atap rumahku
Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan
Jembatan menjadi tempat perlindungan
Dari terik matahari dan hujan
Begitulah nasib yang aku alami
Entah sampai kapan hidup begini
Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm hm-hm-hm
Langganan:
Postingan (Atom)